Hai Gadis Kecil!

Kierkegaard's Niece
2 min readMar 4, 2023

--

Dokumentasi pribadi

Hai! Ini, lihatlah wujud yang kamu impikan dahulu. Bukankah saat itu kamu senang membayangkan wujudmu yang dewasa.

Cukup banyak kesenangan yang kamu alami saat itu. Tapi aku pun takkan menyangkal bahwa kepahitan itu ada. Teralienasi, adalah hal paling gelap di hidupmu yang sulit kamu maafkan hingga kini. Kamu kira bahwa dengan menjadi dewasa akan memberimu banyak pilihan hidup, lebih luwes dalam kehidupan, dan memenangkan hati banyak orang.

Gadis manis, yang rambut licinnya sering dielukan orang-orang. Hari ini rambut itu masih sama. Hanya saja aku sedikit mewarnainya. Tidak lagi selegam milikmu. Matamu yang sayu pun masih sama, tetapi entah kenapa makin lama makin melebar.

Kamu ingat kado pertama dan satu-satunya yang kamu terima. Tidak ada perayaan untukmu karena kamu percaya matahari akan jatuh jika hari kelahiranmu dirayakan. Kamu pun merasa aneh dengan segala perayaan siklus hidup. Kamu mengimpikan beranjak dewasa, tetapi seiring waktu, pengalamanmu itu membuatku merasa bahwa pesta ulang tahun hanyalah merayakan kematian. Tidak ada yang istimewa, kataku.

Sebentar

Sebelum aku memberitahumu berita besar, aku harus menuntunmu pada sesuatu yang lebih penting.

Alienasi, sebagaimana yang aku katakan di awal. Kenapa kamu masih menguburnya? Biarkan aku menggali kuburan itu, mengeluarkan semuanya. Menatanya kembali seperti merangkai tulang belulang menjadi kerangka kemudian mengkremasinya. Menabur abunya ke samudra. Kuingatkan kamu pada tiga hal berikut.

Pertama, orang-orang memiliki urusannya sendiri. Ia tidak ingat apa yang kamu resahkan. Kedua, perkataan mereka tidak sepenuhnya akurat. Ketiga, pilihan hidup saat dewasa itu nyata adanya. Entah kamu, entah orang lain yang memilihkan, konsekuensi tetaplah ditanggung sendiri.

Berikan maaf, gadis kecil. Setelah itu aku akan melanjutkan hidupku dengan lebih tenang. Aku akan menemukan makanan enak, aroma buku kuno, dan cinta!

Ya? sudah ya? Tak perlu resahkan bekas luka. Aku akan hidup bersama itu. Bahkan tidak akan kututup-tutupi. Setiap orang punya bekas lukanya. Di satu sisi, itu seolah menjadi identitas seseorang. Di sisi lain, memicu pemiliknya membeci tatkala melihat itu. Aku memilih bekas luka sebagai identitasku.

Selamat menuju pertambahan usia, gadis kecil! Ini masih H-8. Tapi apa bedanya dengan Hari H? toh saat itu kamu sudah siap menyambut semesta dan mendesak pintu rumah terbuka.

Berbahagialah, Sekarang aku dikelilingi orang-orang yang menyayangiku. Aku sangat bergairah untuk belajar budaya. Satu lagi, kamu harus tahu hal penting ini, aku sedang jatuh cinta! Jika cintaku berhasil, akan kuperbolehkan kamu mewujud, bermanjalah pada orang yang aku cintai!

Jadi, gadis kecil, bekerja samalah denganku.

--

--

No responses yet